Jumat, Desember 10, 2010

Mimpi Itu

Pernah ngga merasa..

berada ditempat gelap nan luas

melayang-layang tanpa arah

tanpa tempat untuk berpijak

merasa kecil, gelap, tanpa cahaya setitikpun

Aku pernah..

Dan karena aku takut menutup mata

Takut mimpi itu kembali lagi

Takut benar-benar ngga bisa menemukan arah

Takut tersesat dalam kegelapan itu

Takut benar-benar ngga bisa lagi membuka mata

Tak bisa kembali pulang

Menamukan cahaya menyilaukan dari kamarku

Tak bisa lagi menikmati indahnya senja dipinggir pantai..

Kenapa mesti mimpi itu lagi??

Rabu, Desember 01, 2010

Orang yang Perlu Dijauhi !!

Hubungan yang sehat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan jiwa. Namun, kerapkali kita terjebak dalam hubungan dengan sosok yang memiliki karakter 'negatif'. Mereka umumnya sering mengeluh, mudah marah, atau tidak sabar.

Mengenali karakter seseorang di awal perkenalan menjadi penting. Apalagi jika ada prospek melanjutkannya dalam hubungan yang lebih serius. Kenali sejumlah karakter seseorang, seperti dikutip dari Times of India.

1. Memelihara Masa Lalu

Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.

Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

2. Mengasihani Diri Sendiri

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.

Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya.

3. Munafik

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.

Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

4. Negatif Thinking

Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.

Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

5. Sok Perfect

Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.

Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

6. Lemes

Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.

Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.

7. Frustasi

Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.

Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

8. Tukang Komen

Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.

Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.

Software Menguntungan Dalam Penyimpanan

BACK-UP DAN RESTORE SOFTWARE

Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”.

Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.

Beberapa metode backup data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

· Menyalin file (copying files)

Membuat salinan file merupakan cara mudah dan banyak digunakan untuk melakukan backup. Hal ini berarti fungsi dasar yang termasuk dalam semua software backup dan semua Sistem Operasi.

· Mengidentifikasi perubahan (identification of change)

Beberapa filesystem memiliki archive bit untuk masing-masing file yang disebut dengan recently changed (perubahan yang terakhir). Beberapa software melihat dari tanggal dari sebuah file dan memadatkannya (compress) sebagai backup terakhir.

· Block Level Incremental

Beberapa metode backup yaitu dengan menyimpan blok perubahan di dalam sebuah file. Tetapi hal ini membutuhkan level tinggi antara filesystem dengan software backup.

Media Penyimpan Data (Storage)

Berbicara masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media penyimpanan data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan tempat data backup akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan hingga dapat teratur dengan baik. Keteraturan tersebut dapat berupa sesederhana catatan kertas dengan daftar cd-cd backup dengan isi datanya yang kita miliki atau dapat pula berupa pengaturan canggih dengan index komputer, katalog atau database relasional. Perbedaaan dalam penggunaan model penyimpanan data akan memberi manfaat yang berbeda. Pengambilan manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang digunankan.

Pemilihan media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam proses backup.

Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tape Magnetic

Tape magnetic mirip dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan data dalam pita megnet panjang yang berputar dari titik awal hingga titik akhir.

Hardisk

Keunggulan utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas dan kemudahan penggunaan.

Optical Disk

CD dan DVD yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori ini. Namun, dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang cukup besar, pemilihan DVD sebagai media backup lebih menjanjikan daripada CD. Tentunya CD pun masih bisa digunakan untuk proses backup kelompok data yang lebih kecil.

Floppy Disk

Media pada masanya sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan semakin besarnya file-file yang dimiliki orang seperti video, musik, hingga data sistem, merupakan hal yang tidak masuk akal menjadikan floppy disk sebagai pilihan.

Solid State Storage

Yang masuk dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory, thumb drives, compact flash, memory stick, secure digital cards, multi media card, dan seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus kelemahan media backup ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini sangat mudah dipindahkan termasuk berpindah ke tangan yang tidak seharusnya.

Remote Backup Services

Media ini tidak berupa benda fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan. Biasanya perusahaan penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang proses akses dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia dengan kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih memerlukan waktu untuk implementasi luas metode backup ini.

Manipulasi Data

Dalam proses backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat pula dilakukan manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses manipulasi yang biasa dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi memampatkan ukuran file untuk menghemat ruangan penyimpanan data. Enkripsi menjadi isu penting saat berkaitan dengan backup data yang bersifat penting dan rahasia. Enkripsi menyimpan data bukan dalam format asli namun telah disembunyikan dalam bentuk sandi-sandi algoritma tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses kunci enkripsi yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup itu sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup merupakan data yang sangat penting.

Restore data

Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.

Software backup biasanya telah menjadi fasilitas bawaaan beberapa sistem operasi. Misal Windows XP memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows XP. Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah mencukupi untuk backup data.

Ntbackup.exe dapat diakses dari menu run, ketik: Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari start menu --->> accesesoris --->> System Tools --->> Backup. Seperti software-software windows lain, Ntbackup.exe sangat mudah digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan. Proses restore data pun sama mudahnya. Tinggal ikuti saja langkah-langkah yang diberikan.

Selain Ntbackup.exe, banyak software lain yang dapat digunakan untuk backup data. Salah satunya yang cukup populer adalah Nero. Fungsi utama Nero sebagai software burning cd sanagt mempermudah keperluan backup.

Restore dan recovery Software

Restore software adalah kasus khusus dari restore data. Penggunaan software baik aplikasi maupun sistem operasi biasa tidak akan berjalan sempurna selamanya. Ada masanya bila software sudah terlalu lama diinstal dan digunakan akan mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang file yang berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama untuk kasus recovery software aplikasi.

Beberapa software aplikasi memiliki fitur repair dalam menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar. Dalam kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi software yang rusak, proses restore dapat dilakukan dengan menginstal ulang software bersangkutan. Tentunya sebelum proses dilakukan, file-file tersimpan yang berkaitan dengan software tersebut harus dibackup terlebih dulu.

Kasus recovery software kedua adalah untuk Sistem Operasi (SO). Berbeda dengan recovery software aplikasi, sistem operasi bersifat lebih kompleks dan melibatkan sistem secara keseluruhan. System Restore adalah tool pada Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi kerusakan SO. Cara kerja System Restore adalah memonitor storage SO dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya secara sistem. Pada titik-titik tertentu System Restore membuat semacam checkpoint yang dibuat secara otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada checkpoint tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System Restore untuk me-restore software dengan cara kembali ke titik checkpoint terdahulu saat masalah tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe, penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.

Basis Data Baru VS Basis Data Lama

Basis Data Lama

Operasi Dasar

Didalam sebuah disk (hard disk), basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Dalam sebuah disk kita dapat menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis

data (Misalnya basis data nilaiMahasiswa, kepegawaian, keuangan, penjualan, pepustakaan dan lainnya).

Sementara dalam sebuah basis data kita dapat menempatkan satu atau lebih file/table. Misalkan dalam basis data penjualan terdiri dari table barang, faktur, pelanggan dan transaksi barang.

Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data adalah sebagai berikut:

· Pembuatan basis data baru (create database), identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.

· Penghapusan basis data (drop database), identik dengan perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.

· Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.

· Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

· Penambahan/pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.

· Pengambilan data dari sebuah table (retrieve/search), identik dengan pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.

· Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

· Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

Operasi pembuatan basis data dan tabel merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedangkan untuk operasi pengisian, perubahan, penghapusan dan pencarian data merupakan operasi rutin yang berlaku berulang-ulang.


Contoh Database

Berikut ini ini adalah contoh dari database Penjadwalan_mengajar_dosen pada STMIK bekasi dimana pada database tersebut terdiri dari file / table Dosen,

Matakuliah, Jurusan dan Mengajar.

1. Dosen

Dosen = {nid, nama_d, tempat_lhr, tgl_lahir, jkelamin, alamat, kota, kodepos, gajipokok}

2. Matakuliah

Matakuliah = {kdmk ,nama_mk, sks, semester}

3. Jurusan

Jurusan = {kode_jur, nama_jur, sjenjang, nama_kajur}

4. Mengajar

Mengajar = {nid, thn_akademik, smt,hari, jam_ke, kdmk, waktu, kelas, kode_jur}


Operasi manipulasi yang dapat dilakukan pada database tersebut adalah sebagai

berikut:

1). Insert : Kita dapat melakukan pemasukan data – data baru pada file/table dosen, matakuliah, jurusan dan mengajar.

2). Delete : Kita dapat melakukan penghapusan data yang telah ada pada file/table dosen, matakuliah, jurusan dan mengajar untuk data – data yang tidak diperlukan lagi.

3). Update : Kita dapat melakukan perubahan data – data alamat dan kota seorang dosen pada file / table dosen dikarenakan dosen tersebut pindah alamat, dan kita dapat melakukan perubahan untuk data yang lainnya pada database tersebut.

4). Retrieve : Kita dapat menampilkan Informasi mengenai dosen menurut jenis kelamin, kota alamat dan lainnya, informasi mengenai transaksi mengajar dosen, informasi jurusan, informasi mengenai matakuliah berdasarkan sks nya dan informasi lainnya.

Basis Data Baru

Basis Data dan ERD

Tampilan basisdata secara lojik mirip dengan tampilan software spreadsheet (semisal Open Office Calc atau Microsoft Excel), yakni berupa tabel dua dimensi: baris, dan kolom. Sebuah file spreadsheet biasanya terdiri dari satu atau beberapa tabel; dan jika diperlukan data dari tabel lain, hubungan tersebut bisa diimplementasikan dengan menyalin link ke sel yang dituju.

Link menuju data lainnya (dalam contoh ini: data di sheet lain) ditunjukkan oleh kursor pada sel B2. Sebagai jembatan penghubung, fungsi link ini mirip dengan “link” yang berlaku dalam tabel-tabel basisdata. Di basisdata, link ini dikenal sebagai “Foreign Key”. Kelebihan Foreign Key dibandingkan link biasa pada spreadsheet bisa dilihat pada Bab DDL, sedangkan cara pemakaian Foreign Key bisa dilihat pada Bab JOIN. Lalu, bagaimana cara pembuatannya? Mari kita mulai dari tahap awal, yakni perancangan basisdata (dengan model data berupa ERD), baru dilanjutkan dengan implementasi secara fisik dalam bentuk tabel seperti yang akan dibahas dalam Bab DDL.

Memulai Merancang Basisdata baru

Basisdata adalah sekumpulan data yang saling bertautan dan merupakan representasi dari sebagian dunia nyata (Ramakhrisnan, 2004). Oleh karena itu, pembuatan basisdata pun harus sesuai dengan kasus dan ruang lingkupnya. Setelah itu, dicari fakta-fakta dari arsip-arsip fisik kemudian dianalisis. Sebagai contoh, ketika hendak migrasi dari pengarsipan manual ke basisdata (dalam kasus supermarket), kita bisa menelusuri data dan informasi yang muncul pada struk pembelian (untuk pelanggan), struk penerimaan barang di gudang, laporan penjualan untuk manajer, laporan retur barang, dan lain-lain. Seluruh bukti fisik dikumpulkan, dicari benang merahnya (keterkaitan antar data, red), dan dipertajam dengan bantuan informasi verbal dari (calon) pengguna basisdata. Baru setelah itu, digambarkan dalam ERD dan dikonversi ke bentuk tabel.

Secara ringkas, tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kasus dan ruang lingkup basisdata.

2. Mengumpulkan fakta untuk data-data yang akan disimpan di basisdata.

3. Memodelkan fakta ke dalam ERD. Proses ini bersifat iteratif, terutama untuk basisdata besar, dalam hal penentuan fakta sebagai atribut atau sebagai entitas.

4. Mengonversi ERD ke dalam bentuk tabel, lengkap dengan properti tabel (kolom, tipe data, dan panjang data).

5. Menjalankan DDL untuk mengimplementasikan tabel ke software DBMS (misalnya Oracle DB).

Terdapat lima macam komponen utama ERD, yakni:

a. Entity (entitas)

b. Attribute (atribut)

c. Unique Identifier

d. Relationship (hubungan antar entitas)

e. Kardinalitas


a. Entity (entitas)

Entitas adalah konsep dasar dalam pemodelan basis data berupa individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Kumpulan individu entitas disebut sebagai himpunan entitas. Di dunia nyata, entitas berupa:

1. objek yang dapat diidentifikasikan

2. bisa dibedakan dari objek lain, serta

3. mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang berkaitan dengan objek yang bersangkutan dikumpulkan.

Dalam ERD, entitas dilambangkan dengan simbol kotak (). Contoh entitas dalam dunia akademik antara lain mahasiswa, dosen, mata kuliah, dan ruang kuliah. Sedangkan contoh entitas dalam toserba antara lain pegawai, barang, dan rak.

b. Attribute (atribut)

Atribut adalah karakteristik atau properti dari entitas yang menyajikan penjelasan detail tentang entitas tersebut. Atribut bisa bersifat WAJIB (harus ada), atau opsional (bisa ada, bisa pula tidak). Atribut dilambangkan dengan simbol elips ().

Atribut melekat pada entitas, layaknya atribut dalam seragam sekolah SMU, misalnya. Atribut-atribut inilah yang membedakan antara seragam SMU dan seragam SMP, serta membedakan seragam SMU milik Andi dan seragam SMU Budi. Dalam konteks basisdata, entitas barang memiliki atribut kode barang, nama barang, harga, harga diskon, dan lain-lain.

c. Unique Identifier

Sesuai dengan namanya, unique identifier adalah atribut yang bernilai berbeda untuk masing-masing individu dalam himpunan entitas. Dalam analogi seragam SMU di dunia nyata, diketahui bahwa badge dan warna seragam Andi dan Budi boleh sama, tetapi label nama dada tentu berbeda. Begitu pula dengan dunia basisdata; nama atau tanggal lahir mahasiswa boleh jadi kebetulan sama, tetapi ada satu data yang pasti berbeda, yakni NIM. Sehingga NIM inilah yang disebut sebagai unique identifier.

Untuk membedakannya dengan atribut-atribut biasa, dalam gambar ERD, unique identifier ditandai dengan garis bawah.

d. Relationship (hubungan atau relasi antar entitas)

Kelebihan utama basisdata dibandingkan penyimpanan dalam file terletak pada kemampuan untuk saling berinteraksi antar data. Interaksi inilah yang disebut sebagai relationship. Contoh yang paling mudah dipahami adalah hubungan antara data mahasiswa dan data mata kuliah. Apa nama relasinya? Ya, benar: mahasiswa mengambil mata kuliah. Demikian pula hubungan antara data dosen dan mata kuliah, yakni dengan nama relasi: dosen mengampu mata kuliah. Cara termudah untuk mendapatkan keterkaitan antar data adalah dengan mencari kata kerja yang mungkin menghubungkan antar dua data atau lebih. Dalam contoh di atas, terdapat dua macam kata kerja: mengambil dan mengampu. Relationship digambarkan dalam bentuk diamond (). Relasi inilah yang nantinya akan diimplementasikan ke basisdata dalam bentuk “jembatan penghubung” antar data, yakni Foreign Key (bisa dirujuk ke bab DDL).


e. Kardinalitas

Relationship secara lengkap tidak hanya dilihat dari nama relasinya, tetapi juga jumlah kejadian di entitas yang terlibat dalam relasi tersebut. Contohnya adalah 1 pembeli menerima 1 struk bukti transaksi pembelian, 1 dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah, dan lain-lain. Rasio jumlah kejadian antara dua entitas inilah yang disebut dengan kardinalitas.

Hanya ada empat kardinalitas yang mungkin terjadi, yakni:

· One to one (1:1) : Satu entitas di A terhubung dengan maksimal satu entitas di B, dan begitu sebalilknya. Misalnya, setiap tenaga sales diberi amanah untuk menjalankan hanya satu mobil box.

· One to many (1:N) : Satu entitas di A terhubung ke sejumlah entitas di B, dan satu entitas di B hanya terhubung dengan maksimal satu entitas di A. Misalnya seorang kustomer boleh mengirim lima surat pesanan (request order), tetapi 1 order hanya berasal dari 1 kustomer.

· Many to one (N:1) : Kebalikan dari kardinalitas 1:N.

· Many to many (N:M) : Sebuah entitas di A terhubung ke sejumlah entitas di B, dan demikian juga sebaliknya. Misalnya mahasiswa mengambil matakuliah. Si Ahmad mengambil matakuliah Alpro 2 (A), Basis Data (A), dsb. Sedangkan Kelas Alpro 2 (A) sendiri berisi Ahmad, Budi, Citra, Dody, Zezen, dsb.