
Sabtu, Maret 26, 2011
Rabu, Maret 16, 2011
Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Tiga jenis perilaku :
· Memulai inisiatif
· Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
· Diterimanya resiko dan kegagalan
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah
* Muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18
* Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll
* Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
* Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi
Wirausahawan penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
Seorang wirausahawan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi. Wirausahawan yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausahawan yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan faktor – faktor kritis. Dia tidak akan mengabaikan faktor – faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan baik waktu biaya dan tenaga. Wirausahawan yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil. Wirausahawan umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk melakukan banyak hal dengan baik dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
5. Rangsangan oleh umpan balik
Selalu menghendaki umpan balik yang segera. Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menuntut wirausahawan untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausahawan pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.
6. Aktivitas energik
Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. Wirausahawan pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausahawan memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong wirausahawan untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
7. Orientasi ke masa depan
Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan. Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausahawan akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah – langkah yang akan dilaksanakan. Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausahawan selalu melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausahawan memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besok, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausahawan yang unggul selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkat kan kinerja usaha.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausahawan memiliki keahlian dalam melakukan organisasi baik orang maupun barang. Wirausahawan yang unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cukup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
9. Sikap terhadap uang
Memiliki kemampuan/mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
Karakteristik Wirausahawan menurut Schermerhorn Jr :
1. Lokus pengendalian internal
2. Tingkat energi tinggi
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi
4. Toleransi terhadap ambiguitas
5. Kepercayaan diri
6. Berorientasi pada action
Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan
Penentuan Potensi Kewirausahaan
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
* Kemampuan inovatif
Kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian – bagian produk saja.
* Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau tidak mau harus berhubungan dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausahawan harus mampu menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausahawan adalah sesuatu hal yang biasa. Kemampuan untuk menerima keberagaman merupakan suatu ciri khas wirausahawan guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
* Keinginan untuk berprestasi
Wirausahawan penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
* Kemampuan perencanaan realistis
Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausahawan yang unggul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan ke jiwaan balk mental, maupun moral dalam kehidupan keseharian. Wirausahawan yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.
* Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
* Obyektivitas
* Tanggung jawab pribadi
Seorang wirausahawan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi. Wirausahawan yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausahawan yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
* Kemampuan beradaptasi
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega se perti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.
* Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan/memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
Metode Analisa Diri Sendiri
· Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
· 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
· Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
· Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan.
· Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain.
· Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
· Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
Manajemen Kewirausahaan
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.
IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
* Konsumen
Wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsuken atau member kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
* Perusahaan yang sudah ada
Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaranyang sudah ada sehingga bisa membentuk ventura baru.
* Saluran distribusi
Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
* Pemerintah
Pemerintah juga merupakan sumber pengembangan gagasn baru dengan dua cara. Pertama, melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru, misalnya peraturan keselamatankerja memungkinkan munculnya usaha yang dipusatkan kepada produk-poduk keselamatan kerja.
* Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
* Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
* Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
* Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
* Kebutuhan akan sumber penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi demikian itu. Barang dan jasa tersebut berkisar dari mulai yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah. Inovasi metode irigasi misalnya, telah dikembangkan di daerah-daerah dimana air “langka, mahal, dan agak bergaram”. Metode irigasi in menggunakan peralatan yang akan meneteskan air kepermukaan tanah dekat tanaman dimana hal ini akan menghemat air. Wirausahawan bisa memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes air untuk irigasi tersebut.
* Hobi atau kesenangan pribadi
Hobi atau minat prbadi adakalanya mendorong bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Dengan mengembangkan roti yang mempunyai rasa yang khas yang disukai oleh orang lain, seseorang bisa mendirikan usaha pembuatan roti tersebut.
* Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Kecenderungan dan kebiasaan dalam metode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Banyak peluang yang terlihat oleh para pengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan kecenderungan dalam bidang mode.
* Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan kekurangan pada bahan dan jasa yang ada. Pendkatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Pengembangan kunci anti maling dimobil merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang ada pada kunci biasa yang mudah dirusak oleh para pencuri.
* Mengapa tidak terdapat ?
Peluang bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab pertanyaan, “mengapa tidak terdapat?” sebagai contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat menghapus tinta.
* Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa unuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang bukan dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak dipakai. Pengembangan shampoo 2 in 1 merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga kita tidak perlu lagi membeli kondisioner untuk merapikan rambut.
* Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan yang sudah ada. Misalnya seorang pegawai mengetik dari suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik skripsi, laporan, dll dirumahnya dimalam hari dan dihari minggu. Beberapa pemberi order masa usa dengan hasil kerjanya sehingga mereka menjadi konsumen tetap. Ketika usahanya berkembang dan penghasilannya melebihi penghasilannya dikantor, pengetik tersebut semakin terlibat dengan pekerjaan dirumahnya sehingga ia memutuskan untuk mengembangkan usahanya sendiri dengan membuka biro pengetikan.
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
* Tahap Gagasan
Dalam tahap gagasan, sasaran-sasaran bagi produk atau jasa baru diperoleh dan disaring untuk menentukan saran-saran mana yang cukup baik untuk dievaluasi. Kriteria penyaringan harus dibuat untuk mencerminka kekuatan, kelemahan, dan sumber daya wirausahawan.
* Tahap Konsep
Gagasan yang diterima dari penyaringan masuk dalam konsep, dimana gagasan tersebut dikembangkan kedalam konsep yang lebih seksama dengan mempertimbangkan kebutuhan pembelian potensial. Rencana usaha sementara yang menguraikan sifat produk dan program pemasaran yang dibutuhkan hendaknya dikembangkan. Jika bisa, sampel pembeli porensi hendaknya mengevaluasi konsep.
* Tahap Pengembangan Produk
Sekali konsep pengembangan produk disetujui, ia harus dikembangkan dan disaring menjadi prototip dan diuji. Dalam tahap ini, aspek teknik dan ekonomi dari produk baru dinilai dengan memberikan spesifikasi yang perlu pada anggota penelitian dan pengembangan. Jika produk tersebut tidak membutuhkan pengeluaran yang sangat besar, uji laboratorium produk harus dilakukan dan dilakukan pengawasan produk dan uji produk.
* Tahap Uji Pemasaran
Jika tahap pengembangan produk memungkinkan dibuatnya rencana pemasaran, uji coba pasar bisa dilakukan untuk meningkatkan kepastian komersial.
* Tahap Komersialisasi
Tahap uji pemasaran memberikan hasil penjualan potensial, yang menunjukan tingkat penerimaan konsumen. Hasil uji coba yang positif menunjukkan tingkat kemungkinan peluncuran produk dan pembentukan perusahaan yang berhasil.
Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
· Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
· Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
· Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri
· Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
· Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses
Arti Penting Orientasi Pemasaran
ü Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing
Kedua kegagalan tersebut mencerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran.
ü Wirausahawan harus berorientasi konsumen
Terlalu sering wirausahawan meyakini gagasan produk atau jasa baru. Mereka berorientasi pada pengembangan gagasan dan mewujudkannya. Mereka menginvestasikan waktu, uang dan tenaga didalam pengembangan gagasan tanpa berfikir tentang identifikasi kondumen dan kebutuhan konsumen serta keinginan untuk membeli. Orientasi wirausahawan adalah kedalam pada kebutuhan ego pribadi dan kepuasannya, yang hasilnya mungkin berupa barang dan jasa yang dikerjakan dengan bagus dimana hanya sedikit orang yang membeli.
Matriks Produk – Pasar
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
* Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
* Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
* Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
* Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran
* Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4
Sesudah usaha kecil menjadi mapan, studi matrik produk-pasar akan memberikan cara memperbesar pasar tertentu atau membuka pasar baru. Metriks tersebut memberikan cara uji-silang kemungkinan produk baru yang ada terhadap pasar baru dan pasar yang ada.
Matriks tersebut terdiri dari empat kotak, yang mencerminkan alternatif pada strategi produk-pasar dari perusahaan. Seperti yang ditunjukkan pada kotak kiri atas, perusahaan bisa memilih menekankan penjualan produk yang ada pasar yang telah berkemban. Kotak kanan atas menyatakan kemungkinan diversifikasi pasar dengan menemukan penggunaan baru dari produk yang ada. Kotak kiri bawah menunjukan kemungkinan eksploitasi lebih lanjut dari padar yang ada. Kotak kiri bawah menunjukkan kemungkinan eksploitasi lebih lanjut dari padar yang ada dengan diversifikasi lini produk dan menawarkan produk tambahan pada konsumen yang sama. Kotak kanan bawah menyatakan penciptaan pasar yang sepenuhnya baru dan merupakan jalan bagi diversifikasi
Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
* Kurangnya obyektivitas
Kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan baru adalah kurangnya objektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan insinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional mereka riset kelayakan pemasaran dan sudut pandang bisnis.
* Kurangnya kedekatan dengan pasar
Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargai arti penting dari pendekatan pemasaran disalam meletakkan dasar bagi vantura baru mereka. Mereka manunjukkan wawasan manajerial yang sempit. Ketika mereka terkena wabah ini, para manajer cenderung menganggap perusahaan mereka hanya terlibat dengan produksi suatu produk dan bukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keinginan konsumen. Sebagai akibatnya, mereka tidak mengetahui pasar dan tidak memiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasa yang mereka tawarkan dipasar. Mereka juga tidak mengerti daur hidup yang harus dipertimbangkan untuk memperkenalkan produk atau jasa baru.
* Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Yang harus dihindari didalam pemilihan ventura baru adalah kurangnya pengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri. Pengembangan produk baru sering melibatkan pemanfaatan teknik baru. Kegagalan untuk mengetahui kesulitan teknis yang harus diatas dalam pengembangan produk akan menyebabkan tertundanya pendirian usaha baru.
* Diabaikannya kebutuhan finansial
Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yang terlalu optimis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanya ventura baru terlalu naïf, mengabaikan biaya-biaya, dan juga sering menjadi korban penelitian dan pengembangan yang tidak memadai. Inovator dan penemu seringkali mengabaikan biaya pengembangan dengan marjin yang besar. Adakalanya perkiraan biaya kurang dari separuh dari apa yang diperlukan oleh suatu proyek. Sebuah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan hak paten secara otomatis melipat gandakan anggaran yang diusulkan pada penilaian awalnya.
* Kurangnya diferensiasi produk
Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyai keuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dan disain yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk tersebut harus memberikan kenerja yang lebih baik sekurang-kurangnya dibandingkan produk yang sama.
Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian disain dan kenerja yang lebih baik adalah cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing. Penentuan harga kurang menjadi masalah ketika konsumen melihat bahwa produk tersebut memang lebih baik dibanding produk sejenis lainnya.
* Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Didunia bisnis merupakan sasaran dari banyak persyaratan-persyaratan hukum dan perangkat hukum bisa memberikan perlindungan terhadap adanya pelanggaran bisnis. Perusahaan harus memahami keduanya.
Aspek perlindungan hokum termasuk hak cipta, merk dagang, hak paten dll merupakan isu-isu yang harus dimengerti oleh usaha baru.
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
· Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
· Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
· Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
· Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
· Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
· Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
· Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa
RENCANA-RENCANA PEMASARAN
Definisi Perencanaan
Perencanan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa, evakuasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Definisi Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan (pelaku bisnis).
Tujuan Perencanaan
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan (protective) dan kesepakatan (affirmative). Maksud protective adalah meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan affirmative adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan.
Akan tetapi tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan masksud perencanaan adalah untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan.
ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor : kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain.
Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor: sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan organisasi.
BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu : produk dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi.
* Produk / jasa
Unsur ini berisikan gambaran yang sepenuhnya menjelaskan tentang sifat usaha (nature of business) dari wirausahawan pada tahap awal saja atau yang menjadi usaha utamanya (core business). Dalam unsur produk/jasa terdapat variabel lain yang harus dipertimbangkan dalam rencana pemasaran, seperti kemasan, cap, pengembangan produk baru, dan disain produk. Tiap-tiap unsur tersebut bisa memberikan cara untuk membedakan produk/jasa dari persaingan.
Ventura jasa baru berbeda dari ventura produk baru. Jasa bersifat tidak berwujud, bisa diubah, tidak bisa dipisahkan dan tidak tahan lama. Karena jasa bukan benda fisik yang bisa disentuh atau dirasakan, umumnya sulit untuk memisahkan jasa dari penyedia jasa.
* Penetapan harga
Unsur ini dapat menjadi cermin tentang citra produk/jasa yang berbeda sehingga kecil sekali peluangnya bagi wirausahawan untuk menetapkan harga yang sangat signifikan dengan para pesaingnya. Dalam keputusan penentuan harga, faktor lain harus dipetimbangkan seperti biaya, diskon, pengangkutan dan laba. Penentuan biaya tergantung pada permintaan produk karena kemampuan untuk membeli bahan dalam jumlah besar akan mengurangi biaya.
Ketika sulit membedakan suatu produk, wirausahawan biasanya mempunyai peluang kecil untuk menetapkan harga yang jauh berbeda dari pesaingnya.
* Saluran Distribusi
Variabel ini memberikan guna tempat (place utility) bagi para pelanggan yang membutuhkan produk/jasa yang dihasilkan sehingga diharapkan dapat dicapai titik kepuasan pelanggan. Bagi wirausahawan, saluran distribusi atau perantara merupakan faktor penting karena ia mencerminkan harga, promosi, dan citra produk. Disamping itu, saluran distribusi bias membantu wirausahawan dalam peramalan, perencanaan dan strategi pasar, serta pengembangan produk.
* Aktivitas promosi
variabel ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas usaha penjualan selain lewat saluran distribusi. Rencana pemasaran harus menegaskan tiap-tiap unsur bauran pemasaran maupun sejumlah besar faktor dalam tiap-tiap unsur. Walaupun fleksibilitas penting, wirausahawan perlu mempunyai dasar kuat untuk memberikan pengarahan bagi keputusan pemasaran sehari-hari. Rencana pemasaran adalah kerangka pedoman tindakan yang diambil setiap hari.
BATASAN RENCANA PEMASARAN
Urgensi Rencana Pemasaran :
· Kita telah berada dimana (where do we now)?
· Kemana kita akan pergi (where do we go)?
· Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?
Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :
* Kemampuan peramalan
Kemampuan wirausahawan untuk membuat peramalan realistis merupakan tugas yang sangat sulit. Dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan perubahan teknologi baru yang manyumbang pada sulit dipahaminya kondisi pasar. Wirausahawan harus merancang rencana-rencana dan membuat penyesuaian serta modifikasi yang perlu agar memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Bantuan dari saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu dalam peramalan. Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam rencana pemasaran yang mungkin modifikasi strategi pemasaran jika terjadi perubahan.
* Akses kepada sumber informasi
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan informasi mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen, teknologi, perubahan pangsa pasar, reaksi pesaing dan lain-lain. Wirausahawan umumnya tidak mampu ataupun tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Terdapat sumber kedua yang bisa digunakan oleh wirausahawan. Jurnal perdagangan, badan-badan pemerintah merupakan sumber informasi pasar yang sangat berguna. Informasi yang dibutuhkan dan kemampuan mendapatkan informasi tersebut tergantung pada pasar dan industri.
* Waktu yang terbatas
Seperti halnya dengan kasus keputusan perencanaan, sulit untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat rencana pasar secara memadai. Karena waktu sangat penting bagi wirausahawan, mudah sekali menggunakan waktu yang sedikit dalam pembuatan rencana pemasaran, yang mungkin akan menghasilkan rencana pemasaran yang sangat dangkal. Hal ini bisa menyebabkan pada keputusan strategi pemasaran yang tidak benar yang tidak memperhitungkan semua alternatif yang ada dan hasil-hasilnya.
* Koordinasi proses perencanaan
Bagi usaha baru, proses perencanaan harus dikoordinasi oleh tim manajemen. Karena sebagian besar dari anggota tim mungkin kurang berpengalaman dalam perencanaan pasar, hal ini menimbulkan masalah penyelesaian efektif. Pada beberapa kasus, wirausahawan mungin hanya satu-satunya orang yang terlibat dalam perencanaan pasar, khususnya jika perencanaan tersebut untuk usaha ventura baru. Koordinasi karenanya bukan merupakan masalah.
* Implementasi perencanaan pasar
Rencana pemasaran berarti komitmen oleh wirausahawan pada strategi tertentu. Rencana tersebut bukankah dokumen formal saja bagi pendukung financial dari luar semata-mata. Komitmen harus dibuat untuk mengimplementasikan semua tahap-tahap rencana maupun untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dan ditimbulkan oleh pasar.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA
* Mendefinisikan situasi bisnis
Suatu bisnis adalah telaah dimana perusahaan berada. Ia merespon pertanyaan pertama dari tiga pernyataan pada bab ini. Untuk merespon pertanyaan ini, wirausahawan hendaknya menelaah kinerja produk dan perusahaan masa lalu. Jika perusahaan tersebut merupakan usaha ventura baru, latar belakang lebih bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana produk/jasa dikembangkan dan mengapa ia dikembangkan (yaitu terpenuhinya kebutuhan konsumen). Jika rencana melibatkan produk yang ada, tahap rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi mengenai kondisi pasar sekarang, kinerja perusahaan dan industri. Peluang atau prospek masa depan hendaknya termasuk dalam bagian ini.
* Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok homogen yang lebih kecil. Hal ini membantu wirausahawan mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa dimanage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wirausahawan bisa memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau seluruh segmen pasar. Disamping itu ancaman bagi keberhasilan harus dipertimbangkan dalam segmen pasar ini.
* Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
Penting bagi wirausahawan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk pada pasar yang dituju.
Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu, perusahaan mempunyai sistem distribusi produk/jasa yang memadai dan harus bergantung pada perwakilan perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi besar-besaran bisa diidentifikasi sebagai kelemahan.
* Penetapan tujuan dan pasar
Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wirausahawan harus menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realistis dan spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan(menurut wilayah dan daerah), penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan penentuan harga, promosi penjualan, dan dukungan periklanan.
* Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
Sekali tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan, wirausahawan bisa mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan : Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci. Contoh strategi yang baik dan yang buruk adalah; strategi yang buruk , kita akan meningkatkan penjualan produk kita dengan menurunkan harga. Strategi yang baik, kita akan meningkatkan penjualan produk hingga 6 sampai 8 persen dengan menurunkan harga sebesar 10%, menghadiri pameran perdagangan, mengadakan pengiriman pos kepada 5000 pelanggan potensial.
* Perancangan tanggung jawab implementasi
Penulisan rencana pemasaran hanya merupakan awal dari proses pemasaran. Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah wirausahawan, harus bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
* Penganggaran strategi pemasaran
Keputusan perencanaan efektif harus mempertimbangkan biaya-biaya dalam implementasi keputusan tersebut. Jika wirausahawan mengikuti prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan, biaya-biaya harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran memahami implikasi tersebut.
* Monitor kemajuan usaha pemasaran
Monitoring rencana melibatkanpenjejakan hasil-hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah, perwakilan, penjualan dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus dimonitor. Apa yang dimonitor tergantung pada tujuan dan sasaran tertentu yang diuraikan pada rencana pemasaran. Suatu tanda-tanda dari proses monitor akan memberikan peluang pada wirausahawan untuk mengarahkan kembali atau memodifikasi usaha pemasaran sekarang untuk memungkinkan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran awalnya.
Perencanaan Kontingensi
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian.
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
* Minimnya rencana nyata
Rencana pemasaran dangkal dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
* Minimnya analisa situasi yang memadai
Penting untuk mengetahui dimana anda sekarang dan kemana anda akan pergi, sebelum memutuskan kemana anda akan pergi. Analisa lingkungan secara seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bisa diterima.
* Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
Hal ini terjadi kerena kurangnya pemahaman situasi.
* Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan
Dengan analisa situasi yang baik, maupun monitoring proses yang efektif, keputusan bersaing bisa dinilai dan diprediksi dengan akuransi tinggi. Kekurangan produk sering karena tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, perang diluar kendali wirausahawan.
*meitrimegaaa*