Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan.
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka–angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Dibawah ini perhitungan ratio likiuditas :
Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan unuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajian jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
CONTOH : Analisis :
Pada tahun 2006, 2007 setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin dengan Rp 1,25,-, Rp 1,34,- aktiva lancar. Hal ini berarti menunjukan meningkatnya kemampuan perusahaandalam melunasi kewajiban lancardengan aktiva lancar yang tersedia. Meskipun bukan ukuran secara mutlak, namun ukuran secara kasar current ratio yang lebih dari 100% adalah baik.
Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank.
Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus :
Cash Ratio = Cash + Efek
Hutang Lancar
CONTOH: Analisis:
Pada tahun 2006, 2007 setiap hutang lancarRp 1,- dijamin dengan Rp 0,94,- dan Rp 0,94,- kas dan efek yang akan diuangkan. Hal ini menunjukan bahwa pada taun-tahun besarnya kas dan efek yang segera dapat diuangkan yang disediakan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya meningkat, secara umum kondisi cast ratio PT INDOFOODbaik
Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid .
Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
CONTOH : Analisis:
Pada tahun 2006, 2007 setiap hutang lancarRp 1,- dijamin dengan Rp 1,51,- dan Rp 1,67,- aktiva lancar dan persediaan. Dilihat dari tabelQuick Ratio di atas labih dari 100%yang berarti bahwa likuiditasdari perusahaan tersebut baik. Hal ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan aktiva lancar yang lebih likuid semakin baik.
Laporan keuangan adalah merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar akuntansi Keuangan:
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara. seperti, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya laporan keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Laporan keuangan terdiri dari:
a.Neraca
Menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
b.Perhitungan Laba Rugi
Menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
c.Laporan Arus Kas
Menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
d.Catatan Atas Laporan Keuangan
menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Syarat-Syarat Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.Relevan
Artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2.Dapat Dimengerti
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun secara jelas dan mudah dipahami oleh para pemakainya.
3.Daya Uji
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4.Netral
Artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5.Tepat Waktu
Artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya.
6.Daya Banding
Artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7.Lengkap
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki keterbatasan , antara lain :
1.Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2.Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3.Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat historis) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa.
4.Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.
5.Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai.
Pengaruh Laporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Laporan Akuntan
Seperti kita ketahu, laporan keuangan adalah hal yang sangat penting dalam perusahaan. Dari laporan keuangan kita bias mengetahui apakah perusahaan tersebut mengelami kemajuan atau kemunduran. Tetapi sperti kita ketahui banyak laporan keuangn yang di buat tidak sesuai untuk kebutuhan public. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui publik. Oleh karena itu, laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh seorang akuntan dalam menentukan dan melaporkan kepada manajemen tindakan apa yang harus dilakukan apabila terjadi sesuatu pada pelaporan keuangan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan, salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini.