ISTILAH STANDAR AKUNTANSI
DAN PENENTUAN AKUNTANSI
Standar Pelaporan Keuangan Internasional / International Financial
Reporting Standarts (IFRS) digunakan sebagai hasil dari:
1) perjanjian international atau politis
2) kepatuhan secara sukarela
3) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional
Tujuan standar
ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan untuk
periode – periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, yang dibuat
pertama kalinya oeh IFRS mengandung informasi berkualitastinggi yang transparan
bagi para pengguana dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode yang
disajikan, menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan
terhadap IFRS dan dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk
para pengguna.
Menurut Prof. Haim Falk menjelaskan ada empat keuntungan menggunakan
standar akuntansi internasional :
1) Berkenaan
dengan rekonsiliasi kepentingan – kepentingan khusus dari manajer – manajer
yang bertanggung jawab bagi pelaporan keuangan dan kebutuhan pemakai informasi
keuangan
2) Keterbatasan
kapasitas penerima informasi keuangan ntuk menginterplasikan informasi semacam
itu secara tepat
3) Kredibiltas
keseluruhan proses pelaporan keuangan dan profesi akuntansi yang mendukungnya
4.)Adanya daya
banding informasi keuangan yang diungkapkan adalah argumen yang berkaitan
dengan point diatas
Internasionalisasi
standar akuntansi mengalami hambatan yang disebabkan akuntansi masuk dalam ilmu
social yang tidak terlepas dengan flesibilitas sehingga relatif untuk
diadaptasi. Menurut Fante mengidentifikasikan tiga hambatan stndarisasi
akuntansi internasional antara Negara – Negara maju antara lain:
1. Perbedaan latar belakang dan tradisi
2. Perbedaan kebutuhan dari berbagai lingkungan ekonomi
3. Tantangan standarisasi terhadap kedaulatan nasional
2. Perbedaan kebutuhan dari berbagai lingkungan ekonomi
3. Tantangan standarisasi terhadap kedaulatan nasional
·
Memahami Kenapa Praktek Akuntansi Berbeda Dengan Standar Yang Ditentukan
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil
penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh
standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1.
Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan
dengan ketentuan
akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.
Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi
lebih banyak
daripada yang diharuskan.
daripada yang diharuskan.
3.
Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk
mengabaikan
standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.
Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk
laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan
standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan
publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan
tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.
·
Mengetahui Sistem Akuntansi Akuntansi
di Negara - Negara Maju
PERANCIS
Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di
dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode
akuntansi nasional ) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun
1986, renana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif
Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada
tahun 1999. Plan Comptable General berisi :
-
Tujuan dan prinsip akuntansi
seta pelaporan keuangan.
-
Definisi aktiva, kewajiban,
ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban.
-
Atauran pengakuan dan
penilaian.
-
Daftar akun standar, ketentuan
mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
-
Contoh laporan keuangan dan
aturan penyajiannya.
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok
usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri
harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan
Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang
terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
1.
Counseil National de la
Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.
Comite de la Reglemetation
Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi).
3.
Autorite des Marches
Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.
Ordre des Experts-Comtable or
OEC (Ikatan Akuntansi Publik).
5.
Compagnie Nationale des
Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional).
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah.
Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC,
meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80%
akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua
lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan
bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan
CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus
melaporkan berikut ini :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Latatan atas laporan
keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan
kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit.
Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan
kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di
Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan
catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
-
Penjelasan mengenai aturan
pengukuran yang diberlakukan.
-
Perlakuan akuntansi untuk
pos-pos dalam mata uang asing.
-
Detail revaluasi.
-
Detail revaluasi yang dilakukan.
-
Analisis piutang dan utang
sesuai masa jatuh tempo.
-
Daftar anak perusahaan dan
kepemilikan saham.
-
Jumlah komitmen pensiun dan
imbalan pasca kerja lainnya.
-
Detail pengaruh pajak
terhadap laporan keuangan.
-
Rata-rata jumlah karyawan
sesuai golongan.
-
Analisis pendapatan menurut
aktivitas dan geografis.
Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara
tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha
konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan
secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung
pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas
digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan,
yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan
perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
JERMAN
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif
harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum
nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk
kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang
diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985
Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain
kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk
memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka
hukum kasus yang terkait.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar
akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa
Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998
memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar
nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
-
Mengembangkan
rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
-
Memberikan
nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru.
-
Mewakili Jerman dalam
organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB.
Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar
mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk
diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku
u/lapoaran keuangan konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan
bentuk laporan keuangan yang meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Latatan atas laporan
keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara
pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan
pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam
kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.
Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan
konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva
dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi
nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill
diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan
nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman
sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai
dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi
internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam
praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk
mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.
JEPANG
Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai
pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang
harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan –
perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai
keiretsu.
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi
struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal
pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung
Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan
keuangan Jepang.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap
akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang :
Hukum Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan
perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki
pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam
undang undang pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat
berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh
Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama
SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan
pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Latatan atas laporan
keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan
sesuai dengan Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan
keuangan dasar yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus
kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun
laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan
konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar
bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk
keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara
langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan
operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian
untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai
wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun,
metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
BELANDA
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda
memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif,
tetapi standar praktik profesiona yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara
hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan
keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar.
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar
dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika
Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970
memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan
kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan
Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981).
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi
yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki
anggota berasal dari tiga kelompok yang berbeda :
1. Penyusunan laporan keuangan (perusahaan).
2. Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat
buruh dan analis keuangan).
3. Auditor laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda atau
NivRA).
Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan
wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis,
dan Jerman dapat diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Latatan atas laporan
keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Metode yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan
perbedaan antara biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang
dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti
persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda
Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa
terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan
laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas
pemegang saham. Hal ini antara lain :
-
Kerugian
akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan.
-
Kerugian akibat
nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya.
-
Onsekuensi akibat
restrukturisasi keuangan.
INGGRIS
Warisan
Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal
dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum
perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima
prinsip dasar akuntansi :
1. Pendapatan dan beban harus
ditandingkan menurut dasar akrual.
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam
setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah.
3. Prinsip konservatisme.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari
tahun ke tahun diwajibkan.
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk
perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun
dapat ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan umumnya mencakup :
1.
Laporan Direksi
2.
Laporan Laba Rugi dan Neraca
3.
Laporan Arus Kas
4.
Laporan Total Keuntungan dan
Kerugian yang diakui
5.
Laporan Kebijakan akuntansi
6.
Catatan atas Referensi dalam
Laporan Keuangan
7.
Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat
akuntansi untuk Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan
metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan
bahwa mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk
menggunakan IFRS, selain GAAP
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab
Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk
Akuntan Publik Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari
seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika
menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar
posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
Pelaporan Keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar
meliputi :
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi,arus
kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi
dan kondisi keuangan.
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan
pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima
atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih.
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang
diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan
konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu,
dengan kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus
dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen.
Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya
tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan
keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu
entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual
sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep
penanding.
·
Mampu Mengidentifikasi Persamaan dan Perbedaan Sistem Akuntansi Di Negara -
Negara Maju
Aturan dan
sistem akuntansi di negara - negara maju memiliki perbedaan dan juga persamaan
sistem , di mana dalam setiap standat yang di gunakan oleh negara tersebut
memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing dalam penerapan sistem
akuntansi di negaranya. Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara
tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi
akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di
negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam
aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu
Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor
yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah:
a.
Sistem hukum,
b. Pemilik dana,
c.
Pengaruh system perpajakan,
d. Kemantapan profesi akuntan,
e. Inflasi,
f.
Teori akuntansi,
g. Accidents of history
Sistem hukum
Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur
akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara.
Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut
Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law,
aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung
menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika
Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law.
Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik
dan tidak membuat suatu formulasi umum. Sumber pendanaan Berdasarkan sumber
pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama
adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari para pemegang saham
di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan
sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di
negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders
namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal,
lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan
(audit) dan informasi yang tidak bisa (fair information).
Sistem
perpajakan Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi
adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran
akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus
sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti
Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan – aturan
yang berbeda antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling
jelas mengenai hal ini adalah depresiasi. Profesi akuntan Badan-badan yang
dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan
hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang
dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya
pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan
perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri
hanya dari kalangan akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari
kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat
pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk
bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan
aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan. International Financial
Reporting Standards (IFRS) adalah sebuah standar yang kerangka dan
interprestasinya diadopsi oleh Accounting Standards Board (IASB). Banyak
standar membentuk bagian dari IFRS yang dikenal lebih dahulu, yaitu
International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun 1973 dan
2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC).
Dan pada
tanggal 1 April 2001 diambil alih tanggung jawabnya oleh IASB untuk menetapkan
Standar Akuntansi Internasional. Yang kemudian IASB terus mengembangkan standar
menyebut standar IFRS baru. IFRS dianggap sebagai “prinsip-prinsip berdasarkan”
peraturan luas terdiri dari:
a. Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah
tahun 2001.
b. Standar
Akuntansi Internasional (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
c. Interpretasi
berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) –
yang diterbitkan setelah tahun 2001.
d. Berdiri
Interpretasi Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.
e. Kerangka
Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong,
Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan,
Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di seluruh
dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan pelaporan
berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan untuk
semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia sendiri baru
akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang. Dan dengan diadopsinya IFRS secara
penuh, maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan
rekonsiliasi yang signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun
perubahan tersebut tentu akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari
segi pendidikan dan bisnis. Salah satunya adalah, banyak menggunakan fair value
accounting dalam dunia pendidikan dan dalam dunia bisnis akan menyebabkan
smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet approach
dan fair value. Oleh karena itu, maka kelompok kami akan membahas tentang “Pro
Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran
Aset”. International Financial Reporting Standards (IFRS) di berbagai negara
IFRS adalah tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya. Teknik
untuk menyusun laporan keuangan dibutuhkan standar. Standar Akuntansi yang
menjadi dua kekuatan besar dunia :
1.Amerika = FASB dan US GAAP
2.Internasional = Eropa = dibentuk IASC yang kemudian berubah IFRS
2.Internasional = Eropa = dibentuk IASC yang kemudian berubah IFRS
a. Standar
ditentukan / disusun oleh manajemen, Standar ditentukan / disusun oleh manajemen
karena yang membutuhkan adalah pihak manajemen.
b. Standar
ditentukan / disusun oleh profesi, Standar ditentukan / disusun oleh profesi
karena profesi yang bertugas untuk menyusun dan mengaudit laporan keuangan.
c. Financial
Accounting Standard World (FASW), FASW lahir setelah orang menilai pihak
kreditur terlalu dominant dalam menyusun standar akuntansi keuangan.
IFRS di Uni Eropa :
a. 1982
= IFAC mengendors IASC sebagai Global Accounting Standard.
b. 1989 =
Federasi Akuntansi Eropa mengendors IASC.
c. 1994 = IASC
Advisory Council Approved selaku oversight and finance.
d. 1995 = IASC
& IOSCO menandatangani perjanjian agar negara – negara Uni Eropa harus
mengikuti IASs.
e. 1996 = US SEC
endors IASC to initiate the dev of global accounting standards.
f. 1997 = IASC
Forms SIC Standing Interpretation Committee, Forms SWP (Strategy Working
Party).
g. 1998 = IFAC
/ IASC memperluas kenggotaan menjadi 140 bodies di 101 negara.
h. 1999 = G7
Finance Ministers and IMF Support IASs Strengthen International Financial
Structure.
i. 2000 = IASB
new chairman Sir David Tweedie appointed.
j. 2001 = IASB
dilahirkan sebagai pengganti IASC.
Sumber :
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2125617-standar-akuntansi-dan-harmonisasi-standar/
http://garryaditya.blogspot.com/2011/03/istilah-standar-akuntansi-dan-penentuan.html http://www.scribd.com/doc/21245468/AKUNTANSI-KOMPARATIF-1
http://tiararachmanputriduano.blogspot.com/2011/03/istilah-standar-akuntansi-dan-penentuan.html